Langkah 1:
Temapat menyimpan Template dan File
Template
Wordpress akan disimpan dalam folder wp-content/themes/,
sehingga anda perlu membuat nama folder
dari template. Untuk kali ini saya memnberi nama folder template-saya. Nama folder tersebut harus dibuat unik, tidak
boleh same dengan nama folder template yang lain.
Berikut adalah beberapa file template.
header.php – berisi
code HTML untuk bagian atas halaman, dimulai dengan code <!DOCTYPE html>
single.php –
digunakan untuk menampilkan satu halaman dari blog Anda
comments.php – untuk
menentukan bagaimana komentar dan kolom komentar ditampilkan
footer.php – berisi
code HTML untuk menampilkan bagian bawah dari halaman website, termasuk </html>
Langkah 2: BuatFile Template dan CSS Stylesheet
1 Buat folder template-saya pada
direktori …/themes/wp-content/
2 Pada
folder template-saya silakan buat
file-file berikut ini:
header.php, index.php, footer.php, functions.php,
sidebar.php, single.php, page.php, style.css.
Selanjutnya adalah menambahkan beberapa informasi pada baris
paling atas dari file style.css,
ini akan dibaca oleh WordPress dan ditampilkan di dashboard admin.
Pada langkah ini, template Anda
sudah muncul di halaman template dashboard WordPress. Akan terlihat template
seperti gambar di bawah ini.
Langkah 3: Tambahkan Code
Pertama, silakan include file CSS
dengan nama normalize.css.
Beberapa browser memiliki pengaturan default berbeda untuk halaman margin dan
padding.
Langkah 4: Buat Tata Letak untuk Template
File header.php akan mendefinisikan bagian paling atas dari dokumen, dimulai dengan deklarasi DOCTYPE.Semua dokumen HTML harus diawali dengan deklarasi DOCTYPE, dimana akan memberitahu web browser untuk mengenali dokumen tersebut.
Untuk file index.php akan mendefinisikan homepage dan juga akan digunakan sebagai tampilan default jika tidak ditemukan template yang spesifik, seperti single.php, page.php.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar